|
Panen perdana petani binaan Fushindo di Ngawi |
Panen perdana padi petani binaan Fushindo (Forum Usahawan Harapan Indonesia) di Desa Gentong, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada musim panen ini benar-benar diliputi kegembiraan. Tak hanya hasilnya yang jauh lebih tinggi dari panen-panen sebelumnya, beras yang diperoleh pun dihargai jauh lebih tinggi dari biasanya.
Cucuran peluh petani selama mempraktikkan pertanian padi ramah lingkungan dengan sistem yang telah dikembangkan oleh Fushindo selama empat bulan ini pun menuai hasil yang memuaskan. Priyadi, seorang petani binaan Fushindo mengatakan, sebelum mengikuti Fushindo dirinya menggunakan pupuk kimia sebanyak 1 – 1,2 Ton/Hektar sesuai anjuran dari pemerintah. Pada musim panen sebelumnya sawahnya menghasilkan 5-6 Ton per hektar. Disamping itu, ia merasakan biaya perawatan yang sangat tinggi karena menggunakan pestisida dalam jumlah yang banyak. Setelah mengikuti Fushindo, ia hanya menggunakan 2 kwintal pupuk kimia, tanpa menggunakan pestisida apapun dan hasil pertaniannya meningkat menjadi 8,4 Ton/Hektar. Untuk itulah ia mengajak para petani lainnya untuk bergabung dalam Fushindo yang telah nyata memberikan solusi pada persoalan pertanian. Yang lebih membanggakan lagi, sawah padinya terhindar dari potong leher dimana disekitar lahannya bisa dilihat banyak sekali yang terserang.
Acara panen perdana yang sangat meriah ini dihadiri oleh M. Amien Rais, A. Hanafi Rais, Prof. Dr. Didik J. Rachbini (Pembina Fushindo), Dra. Mardiana Indraswati (DPR RI, Pembina Fushindo), Ir. Muhammad Taufik (Ketua Fushindo), Ir. Safi’i Latuconsina (Sekjen Fushindo), Drs. Kuswiyanto (Sekretaris DPW PAN Jatim), Wakil Bupati Ngawi serta Ketua DPD PAN Ngawi Supeno, Spd dan jajarannya.
Panen kali ini merupakan moment yang sangat membahagiakan dimana untuk kesekian kali Fushindo telah membuktikan bahwa program pendampingan untuk pertanian selama ini berhasil. Sistem inilah yang akan disosialisasikan kepada masyarakat petani di Ngawi dan sekitarnya agar para petani bisa menekan biaya produksi sekaligus menaikkan hasil produksinya. Hal itu tentu akan berakibat pada perekonomian masyarakat petani secara langsung. Seperti yang disampaikan Dra. Mardiana Indraswati pada sambutannya di panen perdana petani binaan Fushindo di Ngawi (9/3/2012). ‘Hingga saat ini, luasan lahan pertanian yang didampingi Fushindo terus meningkat, dari yang hanya 4 Hektar telah berkembang menjadi 43, 2 H di 5 Kecamatan.’ Tambah Mardiana Indraswati.
|
M. Amien Rais pada saat memberikan sambutan |
M. Amien Rais dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap gerakan Fushindo ini dimana ikut tergerak dalam menangani persoalan bangsa. ‘Bidang pertanian Indonesia pernah mencapai masa jaya hingga kita bisa ber-swasembada pangan pada saat itu. Tapi karena salah kelola, pertanian Indonesia terus-menerus mengalami penurunan. Alhamdullilah, Fushindo berani mengambil peran mendampingi petani-petani kita hingga hasil panennya meningkat dan dari sisi ekonomi ini sangat menguntungkan bagi petani. Apalagi di saat BBM akan mengalami kenaikan seperti ini. Langkah Fushindo tentu akan sangat bermanfaat bagi petani.’
Tokoh reformasi ini tidak lupa mengajak berdoa bersama untuk mensyukuri nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada para petani yang pada musim ini mengalami peningkatan hasil panen. Setelah acara panen selesai, rombongan bergerak ke Kota Ngawi dimana M. Amien Rais akan menjadi imam dan khatib pada sholat Jum’at di Masjid Agung Ngawi.